IKASMANSAMKS.ORG – Pusat Kegiatan Mahasiswa PKM-KC Jaksa Laut dari Universitas Halu Oleo telah mendesain sebuah alat yang dapat memerangkap sampah di lautan.
Alat tersebut dinamakan Jebakan Sampah Laut yang disingkat dengan Jaksa Laut.
Jaksa Laut merupakan alat yang dirancang untuk mengurangi sebaran sampah di laut dengan memanfaatkan dinamika oseanografi meliputi arus, pasang surut, dan gelombang sebagai energi yang dapat memerangkap sampah lautan.
Jaksa Laut didesain dengan panjang 10 meter, lebar 2 meter dan tinggi 3 meter.
Alat ini jadi penampung sampah dibuat berbentuk limas persegi panjang yang bervolume 100 m³ dapat menampung sekitar 900 kg sampah basah di lautan.
Alat ini pun sudah dipublikasikan melalui Webinar HMJ-IKL UHO, pada Minggu 18 Oktober 2020 dengan tujuan untuk memperkenalkan alat ini ke masyarakat luas.
“Harapan tim kreator PKM KC Jaksa Laut ini atau harapan kami semua adalah agar mampu menjadi alat alternatif dalam mengatasi sampah di lautan,” kata Laode Muh Yasir Haya, S.T. M.Si, P.hD yang merupakan dosen pembimbing untuk kreasi ini saat dihubungi IKASMANSAMKS.ORG, 25 Oktober 2020.
Menurutnya, kreasi anak-anak Prodi Oseanografi di bawah jurusan Kelautan UHO ini penting dan perlu disebarluaskan.
Pihaknya sedang mengusulkan ke Kemenkumham RI untuk mendapatkan Hak Paten Sederhana.
“Kami apresiasi inisiatif mahasiswa kami ini. Mereka, Mayang Sari sebagai ketua, lalu dibantu dua anggota yaitu Cindy Rahmadhani Wirhardjo dan Farhan Nur Al-Afandy,” sebut Laode Yasir, Ph.D.
Bagi Yasir, inovasi ini dianggap efektif dan akan dibawa ke ajang kompetisi kreativitas mahasiswa tingkat nasional sebab dapat menginspirasi dan bermanfaat untuk program penanggulangan sampah nasional.
Yasir menyebut bahwa ke depan, dalam operasionalnya, Jaksa Laut ini memerlukan kerjasama dengan pihak lain terutama Pemda yang sedang berurusan dengan persoalan pelik sampah laut.
“Perlu dibangun kerja sama dengan stakeholder terkait atau instansi pemerintah yang terintegrasi dengan masyarakat. Harapannya, agar sampah laut yang telah terkumpul dapat dikelola dengan baik,” pungkas Yasir yang juga alumin S3 Kelautan di Hokkaido Jepang ini.
Editor: K. Azis