Andi Ina Kartika Sari atau yang bersangkutan lebih suka kalau namanya ditulis A. Ina menjadi sumber inspirasi dalam catatan ini. Catatan sesuai pengalaman pada pelaksanaan Buka Puasa Smansa 88 di Hotel Maxone, Makassar. Berikut alurnya.
***
“Sempatji saya WA Pak Gub, najawabji tawwa,” ucap A. Ina Kartika Sari, ketua umum pengurus pusat IKA Smansa Makassar tanpa saya tanyakan.
Dia menyampaikan itu setelah menceritakan bagaimana sikap dan posisinya terkait demonstrasi akbar mahasiswa Makassar pekan lalu di Kota Makassar yang sempat chaos beberapa jam. Makassar ini kauwe!
Tak hanya berkisah bahwa dia baru saja kontak Gubernur Sulawesi Selatan di tengah berita yang hingar bingar tentang keberadaan ‘pucuk tunggal’ Sulawesi Selatan itu.
Putri politisi perempuan legendaris Golkar asal tanah Bugis, Andi Tja Tjambolang, pun bercerita kalau saat mahasiswa membakar ban dan merangsek ke gedung DPRD Sulsel, dia sedang ada di kantor DPRD.
“Kita tahumi toh kak, meski Gedung DPRD telah direnovasi DPRD terutama pagar, sekat-sekat itu kan banyak kacanya,” sebutnya. “Jelang demo itu, saya memang sudah berencana ada di DPRD.” Itu ucapnya.
Ina cerita, selama dia di i DPRD itu keberadaaannya sempat dicek Kapolda Sulsel. Pun, beberapa kolega di DPRD sudah mengingatkannya untuk waspada.
“Pak Kapolda sempat mengecek keberadaan saya, saya bilang di DPRD. Beliau menyampaikan beberapa pesan. Beliau peduli tawwa,” tambahnya.
Di tengah suasana buka puasa yang digelar IKA Smansa 88 Makassar dan mengundang pengurus pusat IKA Smansa Makassar plus ketua angkatan, seperti biasanya di depan publik, Andi Ina nampak riang dan berinteraksi tanpa sekat.
Mendengar musik-musik religi hingga lagu-lagu Tulus yang lagi trend, perempuan yang juga ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Sulawesi Selatan itu ikut bersenandung kecil dan menggerakkan tangan.
Dia pun menyapa dan berbincang lama dengan salah satu guru besar dari Universitas Pertahanan, alumni Smansa Makassar. Saya yang datang bersama istri memintanya untuk foto bareng. Mumpung.
Sebagai ketua IKA sekolah menengah atas dengan jumlah alumni terbesar di Sulawesi Selatan, Andi Ina nyaris tak pernah luput dari undangan-undangan alumni atau angkatan.
“Edede kak, saya harus mengatur baik-baik, saya pun juga harus baik-baik pada keluarga, gappaka saya tidur di luar rumah karena pintu ditutupmi,” candanya saat kami santap bersama.
Di sampingnya duduk kerabat dan senior andalannya, ada Andi Rukwati Ningsih, Smansa 88, direktur RS Pertiwi dan Andi Laksmiwaty, Smansa 81 ‘Antek Unhas’ ketua harian IKA Smansa Makassar.
Di depan alumni Smansa Makassar dari angkatan anyar sampai yang 70-an, Ina memberikan pujian untuk Smansa 88.
“Saya mengapresiasi inisiatif kakak-kakak Smansa 88 yang telah mengundang kita semua berbuka puasa, terima kasih atas sumbangan mobil sebagai _doorprize_ untuk peserta Tenas 3 Smansa Makassar di Bedugul Bali pada 18 Juni 2022 nanti,” puji Ina.
Dia tujukan itu untuk Phala Munafra Hafied, alumni Smansa 88, sosok di balik buka puasa di pelataran Hotel Maxone Makassar yang dihadiri ratusan alumni ini.
Setelah berbuka puasa, Ani Ina berjalan ke lantai dua hotel Maxone diiringi sahabat-sahabatnya.
Dia ikut membaur di musalla hotel bagi sebagian orang disebut relatif kecil. Jamaah berjejalan menunggu giliran, Andi Ina pun demikian. Panas dan berdesakan tak membuat Ina surut ke tepian.
Setelah salat magrib berjamaan, Ina kembali ke aantrian. Kali ini mengantri untuk mengambil jatah makan malam. Tak ada meja khusus atau meja ekslusif layaknya di event-event resmi dimana Andi Ina diundang.
Bersama IKA Smansa, bersama kawan-kawan sekolahnya, kawan alumni, Andi Ina yang juga ketua DPRD Sulawesi Selatan itu menjadi warga biasa, melebur dan benam dalam suasana yang cair.
Tamarunang, 16 April 2022
K. Azis |Founder IKASMANSAMKS.ORG