Mahasiswa UNHAS torehkan prestasi di ajang internasional ITEX 2020

Mahasiswa UNHAS torehkan prestasi di ajang internasional ITEX 2020
Model inovasi SPRITE

IKASMANSAMKS.ORG – Tim mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin meraih silver medal (medali perunggu) pada ajang International Invention, InNovation & Technology Exhibition (ITEX) 2020.

ITEX merupakan kegiatan pameran penemuan dan inovasi teknologi level internasional yang dilaksanakan di Malaysia, berlangsung pada 20-21 November.

Tahun ini, mengingat situasi pandemi Covid-19, maka perlombaan dilaksanakan secara virtual.

Pada kesempatan wawancara, Minggu (29/11) bersama Evelyn Joanne Rerung selaku ketua tim menjelaskan ITEX menjadi salah satu media mendapatkan banyak ilmu pengetahuan lebih luas, serta bermanfaat memperkenalkan karya inovasi di ajang internasional.

Selain itu, Evelyn juga menuturkan tujuan utama yakni turut memberikan konstribusi membawa nama baik Unhas dan Indonesia di kancah internasional.

“Kami mempersiapkan mulai pengambilan keputusan, persiapan riset teknologi, dan hal-hal lainnya. Untuk saya pribadi, tantangan menjadi ketua tim yaitu bagaimana belajar berkomunikasi dan menentukan keputusan dengan baik,” jelas Evelyn.

Dalam ajang ITEX 2020, Evelyn beserta tim memperkenalkan inovasi mereka bernama Self-Powered Fingerprint Attendance (SPRITE). Inovasi ini muncul dari obeservasi yang telah dilakukan terhadap absensi sidik jari yang ada saat ini.

Absensi sidik jari masih menggunakan sumber energi dari listrik sehingga tidak dapat beroperasi saat listrik padam, maupun dari baterai yang dapat menghasilkan limbah baterai.

READ:  Jalin keakraban, Smansa 89 chapter Jakarta gelar Nobar Top Gun Maverick

Di samping itu, ukuran yang masih cukup besar juga menjadi kendala.

Untuk itu, SPRITE hadir sebagi inovasi mesin absensi sidik jari dengan memanfaatkan teknologi Self-Powered Dynamic System. Sehingga alat ini mampu mengkonversi energi kinetik berlebih menjadi energi yang digunakan untuk mendayai sistem itu sendiri.

SPRITE mampu beroperasi tanpa membutuhkan suplai listrik dari luar.

“Kami mendesain alat ini sedemikian rupa hingga nyaman digunakan dan bersifat portable. Alat ini bekerja ketika ibu jari diletakkan pada Fingerprint Sensor dan keempat jari lainnya menekan tuas yang akan memutar gearbox,” katanya.

“Energi dari kepalan tangan dikonversi menjadi energi kinetik rotasi dan akan memutar generator DC guna menghasilkan energi listrik. Kami juga melengkapi alat ini dengan sistem GUI sebagai media untuk meningkatkan experience pengguna,” sambung Evelyn.

Hadirnya SPRITE diharapkan dapat menjadi generasi baru dari mesin absensi sidik jari dan kedepannya dapat digunakan secara komersil sebagai mesin absensi bagi perusahaan, kampus, dan instansi lain yang membutuhkan.

Di akhir wawancara, Evelyn berpesan kepada seluruh mahasiswa atau teman-teman sejawat lainnya agar tetap semangat dan terus berkarya serta memaksimalkan semangat jiwa muda untuk hal-hal positif guna membangun diri sendiri dan juga lingkungan sekitar.

READ:  A2N dan Majdah ramaikan Ultah Smansa 82 di Anjungan Losari, Junaldi: Semoga makin produktif

Nama-Nama Tim

Ketua Tim : Evelyn Joanne Rerung

Anggota :

1. Gabriel Samuel
2. Arson Marianus
3. Muhammad Fahryl
4. Josafat Arta Bryan.(*/mir)