IKASMANSAMKS.ORG – Hasil penggalangan dana bantuan dari alumni SMA Negeri I Makassar angkatan 89 telah didistribusikan untuk korban bencana gempa Sulbar yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Mamuju dan Majene sejak tanggal 22 Januari 2021.
“Hingga hari keenam penggalangan dana terkumpulnya sekurangnya 33 juta,” kata Ketua IKA Smansa 89 Makassar, Andi Nasrun Tahir, 22/1/2021.
Menurut pria yang biasa disapa Chilung ini, dana telah dibelanjakan dan didistribusikan oleh tim Smansa 89.
“Tim kami sudah berangkat dan tiba di Kota Mamuju. Tim memberikan bantuan langsung kepada korban, sementara sebagian lainnya didistribusikan oleh tim IKA Smansa Makassa melalui posko di Jalan Husni Thamrin di samping Masjid Raodlatut Tholibin arah Simpang Lima Kali Mamuju,” tambahnya.
“Terima kasih SOSBOFI 89 yang mendukung inisiatif ini, baik selama proses penggalangan dana dan pedistribusian bantuan. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Bagaimana pun ini perlu penyempurnaan dan dukungan sahabat sekalian,” ucap Chilung.
“Terima kasih untuk tim lapangan SOSBOFI yang hari ini sudah kembali ke Makassar dengan selamat. Meski misi sudah selesai tapi kami tetap membuka peluang jika masih ada yang ingin berdonasi karena tahap 3 masih dibuka oleh PP IKA Smansa,” imbuhnya.
Kamaruddin Azis, koordinator penggalangan dana IKA Smansa 89 Makassar sekaligus sekretaris umum IKA 89 yang berada di Kota Mamuju memaparkan bahwa kegiatan SOSBOFI ini disebut Doa dan Aksi Peduli Sulbar dan dijalankan melalui beberapa pendekatan.
“Pertama, hasil penggalangan dana sebagian besar dibelanjakan untuk pembelian beras sebanyak 1000 kg atau sekitar 35 persen dana tersedia,” ungkapnya.
“Lalu yang kedua adalah pembelian sembako seperti minyak goreng dan gula pasir serta kebutuhan seperti teh, kopi, susu balita, pampers, pembalut, sarung, sarung, sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, hingga minyak telon dan minyak kayu putih,” urainya.
“Teknis pendistribusiannya melalui beberapa langkah, pertama melalui Posko IKA Smansa Makassar di Mamuju, dimana ada 700 kg beras dipasok ke sini. Ada mie instan, gula pasir hingga minyak goreng. Ini ditangani alumni Smansa 89 Makassar, saudara Herdin Ismail pada tiga desa terdampak seperti Lebani, Tapandulu dan Sumare, mewakili Kecamatan Tapalang dan Simboro,” paparnya.
“Langkah kedua adalah melalui mitra kerja lapangan seperti jaringan ISLA Unhas dan ISKINDO. Kami membantu penyediaan tenda dan terpal untuk Tapalang di Mejene serta bantuan bahan makanan. Bantuan ini dibawa langsung oleh mitra lapangan dari Majene,” imbuhnya.
“Langkah ketiga adalah pendistribusian oleh tim SOSBOFI Smansa 89 Makassar. Ini ditujukan kepada warga Kota Mamuju, Majene, warga pengungsi atau korban gempa yang direkomendasikan oleh alumni 89. Kami bertemu alumni di Majene dan Mamuju, termasuk kolega atau kerabat alumni yang terdampak bencana,” lanjutnya.
“Kami ada di Kota Mamuju dan Majene dan menyaksikan betapa besarnya dampak gempa ini. Masih banyak saudara kita berada di tenda pengungsian. Beberapa kawan alumni Smansa 89 pun masih berjibaku dengan aksi penyaluran bantuan,” ucapnya.
Menurutnya, di Kota Mamuju, tim SOSBOFI bertemu Kolonel Abdul Haris, alumni Smansa 89 yang juga Sajli bidang Hukum Kodan Hasanuddin itu masih bergelut dengan aksi penyaluran bantuan, lalu ada H. Herdin Ismail yang mash tinggal dalam tenda pengungsian.
“Mari doakan semoga Sulbar kembali stabil, denyut kehidupan kembali normal, saudara-saudara kita kembali beraktivitas seperti sedia kala,” pungkasnya.
Editor: K. Azis